STAIDA- Dalam rapat rutinan yang bertempat di ruang ketua STAIDA wakil ketua 3, bapak Khozin haris mengajak mahasiswa untuk tertib dalam berpakaian ketika datang ke kampus pagi tadi, Kamis (27/02/2014).
Selama ini masih banyak mahasiswa yang ketika berangkat kuliah hanya mengenakan kaos oblong. Parahnya lagi ada beberapa mahasiswa yang berangkat ke kampus menggunkan sarung dan pernah juga ada mahasiswa yang ke kampus menggunkan sandal bakiak. Hal ini tentu tidak mencerminkan pribadi seorang mahasiswa.
Harapan dari wakil ketua 3 dimana beliau membidangi tetang kemahasiswaan adalah mahasiswa harus bisa membedakan mana waktu disaat mahasiswa berseragam ala santri dan saat mahasiswa harus berpakaian sesuai dengan almamaternya. Diharapkan ketika mahasiswa datang ke kampus baik dalam urusan apapun itu harus tetap menghormati almamater STAIDA dengan cara berpakaian layaknya mahasiswa.
Disamping itu pula, wakil ketua 3 bapak Khozin Haris mengatakan sikap dari mahasiswa STAIDA yang statusnya juga merupakan santri, selama ini bisa mencerminkan kesantriannya. Beliau mencontohkan mahasiswa yang ada di Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG), Banyuwangi. Mahasiswa yang ada di sana meski bukan tergolong santri akan tetapi rasa takdim kepada senior amat tinggi. Terbukti ketika mahasiswa berjabat tangan dengan senior, unggah-ungguh cium tangan masih dipakai.
Begitu pula halnya dengan mahasiswa yang sering merokok di area kampus. Juga ikut menjadi sorotan dari beberapa dosen yang hadir. Yang paling mendapat sorotan adalah mahasiswa yang dengan santainya merokok tepat di depan ruang ketua. "Maaf kalau STAIDA belum bisa menyediakan ruang khusus untuk merokok," kata pak Khozin menambahi.
.JPG)
Tidak ada komentar: